(Foto : PWI Kalbar) |
Penanggung jawab kegiatan lomba menulis, Nina Soraya, menyatakan bahwa tujuan dari lomba ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran UMKM dalam membangun perekonomian lokal.
UMKM dianggap sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Melalui lomba ini, diharapkan para jurnalis dapat menghadirkan perspektif yang segar dan mendalam mengenai kontribusi UMKM di Kalimantan Barat, ujar Nina pada Minggu, 2 Februari 2025.
Lomba ini terbuka untuk kategori tulisan feature dengan periode sebagai berikut:
Pendaftaran dan pengumpulan karya berlangsung dari 1 hingga 16 Februari 2025.
Penjurian akan dilakukan pada 17 hingga 18 Februari 2025.
Pengumuman pemenang dijadwalkan pada 19 Februari 2025.
Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai yang akan diserahkan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional di Kalimantan Barat.
Peserta lomba merupakan wartawan yang terdaftar sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia.
Karya jurnalistik harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan bersifat orisinal, tidak mengandung unsur plagiarisme, serta bukan terjemahan, saduran, atau rangkuman.
Setiap karya tidak boleh diikutsertakan dalam ajang lomba sejenis lainnya dan harus bebas dari unsur pornografi, kekerasan, serta penghinaan.
Setiap peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal tiga karya.
Pendaftaran dilakukan melalui email: hpnpwikalbar@gmail.com.
Karya yang dikirim harus telah ditayangkan di media cetak atau online selama periode 1 hingga 16 Februari 2025.
Peserta wajib melampirkan bukti tayang yang disahkan oleh media terkait.
Selain itu, peserta juga harus menyertakan KTP, SIM, atau Kartu Tanda Anggota PWI yang masih berlaku.
Batas waktu pengiriman karya adalah 16 Februari 2025 pukul 23.59 WIB.
Untuk pertanyaan dan konfirmasi, peserta dapat menghubungi panitia melalui Nina di nomor 08195111501.
Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Artikel yang dikirimkan akan dinilai berdasarkan beberapa kriteria. Kreativitas dan keaslian mendapat bobot 30 persen, dengan penekanan pada perspektif baru dan orisinalitas dalam mengangkat tema.
Kedalaman isi juga memiliki bobot 30 persen, di mana artikel diharapkan memberikan wawasan mendalam dengan data serta contoh nyata mengenai peran UMKM.
Kualitas penulisan dinilai sebesar 20 persen, dengan aspek kejelasan, keterbacaan, dan kepatuhan terhadap kaidah jurnalistik sebagai fokus utama.
Kesesuaian dengan tema menjadi faktor penilaian sebesar 10 persen, memastikan artikel relevan dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Gaya bahasa juga memiliki bobot 10 persen, menilai bagaimana tulisan mampu menarik perhatian pembaca.
Kami mengundang seluruh jurnalis anggota PWI untuk berpartisipasi dan menunjukkan kreativitas mereka dalam menulis. Ini adalah kesempatan untuk mengapresiasi peran UMKM yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi di Kalimantan Barat, tutup Nina. (adpim)