Dalam sambutannya, Alexander Rombonang yang juga mewakili Penjabat Gubernur Kalbar, menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya UKW ini. Agenda ini, disampaikannya merupakan momentum penting bagi rekan-rekan PWI untuk melakukan ujian bagi wartawan dalam rangka meningkatkan kompetensinya. Ia menyampaikan, bahwa pers mempunyai peran penting bagi kehidupan demokrasi, dengan memberikan narasi-narasi yang baik yang mengedukasi, akuntabel dan terpercaya.
Lebih jauh Alexander menyampaikan, bahwa pers merupakan salah satu pilar penting dalam demokrasi. Wartawan memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat, serta mengawal jalannya pemerintahan dan pembangunan bangsa.
“Di era digital saat ini, peran wartawan semakin penting dan kompleks. Wartawan selaku insan pers harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta mampu menyajikan informasi yang berkualitas dan terpercaya kepada masyarakat,” tuturnya.
“Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh insan pers di Kalimantan Barat untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kualitas jurnalismenya. Pers harus mampu menjadi sumber informasi yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh masyarakat,” tambah Alexander.
Terkait dengan keberadaan PWI yang merupakan organisasi wartawan pertama di Indonesia, sebagai mitra strategis pemerintah, PWI Kalbar menurutnya memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan di provinsi ini.
“Pers yang profesional dan bertanggung jawab dapat membantu pemerintah dalam menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat, serta membangun citra positif Kalimantan Barat di mata nasional dan internasional,” tutur Alexander.
Oleh sebab itu, ia berpandangan, penting untuk mengembangkan kompetensi para pihak yang terlibat agar dapat menyatukan visi dan persepsi sesuai dengan etika jurnalistik. Untuk mendapatkan media yang berkualitas, ia setuju jika wartawan harus memiliki kompetensi yang mumpuni. Wartawan yang berkompeten akan mampu menjaga aturan yang termuat dalam Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalis dalam setiap kegiatan peliputan.
“Wartawan tanpa pengetahuan jurnalistik dan kode etik yang memadai berpotensi menghadapi masalah dalam prinsip-prinsip jurnalistik yang diatur dalam Undang-Undang Pers,” katanya.
Alexander pun optimis, dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme, PWI Kalbar dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan Provinsi Kalbar yang maju, sejahtera dan bermartabat.
“Saya juga berharap, PWI Provinsi Kalimantan Barat dapat terus bersinergi dan menjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam membangun dan memajukan daerah ini,” ujarnnya.
Sebelum menutup sambutannya, tak lupa Alexander mengucapkan terima kasih kepada PT PLN Persero yang telah mendukung kegiatan ini. Dukungan tersebut merupakan motivasi bagi PWI Kalbar untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas lembaga.
“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PWI serta PT PLN selaku sponsor yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan kredibilitas jurnalis di Kalimantan Barat, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ahmad Syukral yang juga mewakili General Manager UIP3B Kalimantan menerangkan, bahwa kegiatan UKW ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) UIP3B Kalimantan Tahun 2024. Program ini, kata dia, adalah lanjutan dari program tahun sebelumnya yang dimulai dengan UKW di Kalimantan Selatan.
“Dan tahun ini, PLN men-support uji kompetensi insan pers di seluruh Pulau Kalimantan, mulai dari Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Melalui program ini, kami bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung Visi Perusahaan dan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya di bidang pendidikan,” kata Ahmad Syukral.
Dirinya menyampaikan, kalau kegiatan ini juga selaras dengan visi PLN untuk menjadi perusahaan yang unggul dan berdaya saing tinggi, serta berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
“Program ini juga merupakan bukti nyata kepedulian PLN dan bentuk kolaborasi PLN dengan stakeholder, baik pemerintah maupun media. Kami yakin, dengan kolaborasi yang baik, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan berpengetahuan,” ujarnya.
Selanjutnya, melalui sertifikasi ini, pihaknya berharap rekan-rekan wartawan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik. Sehingga, dapat memberikan kontribusi positif dalam penyebaran informasi yang mendidik dan membangun.
“Kami terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, penyedia teknologi, komunitas lokal, dan tanpa terkecuali adalah rekan-rekan wartawan sebagai ujung tombak pemberitaan dan media. Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa setiap proyek peningkatan transmisi berjalan lancar dan tepat waktu,” ujar Ahmad Syukral.
Terakhir, PLN turut mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi uji kompetensi ini. Ahmad Syukral yakin, bahwa seluruh peserta tentu telah menguasai pengetahuan dasar dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wartawan yang andal dan berintegritas.
“Dan tak lupa saya juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PWI Pusat dan PWI Provinsi Kalbar yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan kredibilitas jurnalis Indonesia khususnya di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tutup Ahmad Syukral.
Di tempat yang sama, AR Lubis yang juga hadir mewakili Ketua PWI Pusat berharap, agar para peserta yang berjumlah sebanyak 33 orang tersebut dapat mengikuti UKW ini dengan serius.
Ia menerangkan, terdapat lima hakikat yang hendak dicapai dengan mengikuti model kegiatan UKW ini. Pertama, adalah melibatkan atau menjaring tentang kesadaran atau awareness yang mencakup tentang kesadaran etika dan hukum, kepekaan jurnalistik serta pentingnya jejaring pada lobby.
Hakikat kedua, yakni pengetahuan atau knowledge, yang mencakup pada teori dan prinsip jurnalistik, pengetahuan umum serta pengetahuan khusus.
“Ketiga keterampilan atau skill, yang mencakup kegiatan 5m, yaitu mencari, memperoleh/memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi serta melakukan riset investigasi, analisis, prediksi serta, menggunakan alat dan teknologi informasi,” ujarnya.
AR Lubis menekankan, bahwa kompetensi wartawan yang dirumuskan ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipahami, dimiliki dan dikuasai oleh seorang wartawan senior.
“(Pelaksanaan UKW) ini berawal dari tahun 2010. Dicetuskan untuk dilakukan UKW ini dengan alasan-alasan seperti tadi (lima hakikat yang hendak dicapai),” ujarnya.
Sebelum menutup sambutannya, AR Lubis menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan UKW PWI Kalbar Tahun 2024.
“Saya bahagia sekali dapat hadir siang hari ini, mewakili PWI pusat. (Tadi) Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun mengucapkan salam kepada bapak-bapak yang mewakili gubernur, mewakili PLN dan teman-teman PWI Kalbar dan juga adik-adik sekalian yang sedang mengikuti UKW hari ini,” tandasnya.
Ketua PWI Kalbar, Kundori dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya UKW ini.
Kegiatan UKW pertama di 2024 ini sekaligus merupakan kegiatan UKW pertama yang dilaksanakan oleh kepengurusan yang baru terbentuk hasil konferensi provinsi PWI Kalbar pada 30 Maret kemarin.
“Apalagi syarat menjadi pengurus PWI adalah, wartawan yang telah lebih dulu mengikuti ujian kompetensi. Adapun untuk pelantikan Kepengurusan PWI Kalbar akan dilaksanakan pada 9 Juli 2024,” sampai Kundori. (PWI_Kalbar)