Peryaan
Ekaristi Penerimaan Seminaris Baru Seminari Menengah Pasionis St. Gabriel
Sekadau. (Foto:red/BK) |
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sekadau, Aron, menyampaikan harapannya agar para seminaris melanjutkan studi menjadi pastor maupun bruder.
"Mengingat saat ini pastor kurang dan umat semakin bertambah, besar harapan serta keinginan kita agar para anak-anak seminari melanjutkan studi menjadi pastor maupun bruder," harapnya.
Bupati Aron juga menekankan pentingnya pendidikan bagi para seminaris di tengah tantangan teknologi dan perkembangan zaman.
"Saya berharap kalian betul-betul sekolah, jangan putus sekolah, karena tantangan kalian jauh berbeda dari kami dahulu. Kemajuan teknologi menjadi tantangan, apalagi Ibu Kota Negara (IKN) berada di Kalimantan," pesannya dengan tegas.
Lebih lanjut, Bupati Aron menekankan bahwa pembinaan iman bukan tugas pemerintah daerah semata, melainkan tugas masyarakat secara keseluruhan.
"Situasi zaman yang begitu berat, maka kita diminta licik dan cerdik, semua tergantung kemampuan kita," ujar Bupati Sekadau.
Sementara itu, Lektor Seminari, Pastor Dilan, CP, mengungkapkan tantangan dalam rekrutmen seminaris. "Ketika para orang tua setuju, anak tidak mau, begitu juga sebaliknya dan itulah yang menghambat anak menjadi seminaris," jelasnya.
Pastor Dilan juga melaporkan bahwa jumlah anggota baru Seminari Menengah Pasionis St. Gabriel Sekadau saat ini mencapai 38 anak, dengan 24 di antaranya merupakan peserta baru.
"Dengan banyaknya calon, semakin banyak tenaga pelayanan imam. Di manapun berkarya sebagai calon-calon gembala, mereka harus berkarakter dan militan, serta membentuk spiritual, intelektual, emosional, dan aksional dalam pembinaan rohani," paparnya.
Pastor Dilan juga meminta pemerintah daerah untuk mendukung upaya peningkatan kualitas belajar para seminaris agar mereka semakin semangat dalam belajar, berdoa, dan bekerja.
Perayaan Ekaristi tersebut dihadiri oleh Bupati Sekadau, Aron,
anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari fraksi Partai Gerindra, Yodi
Setiawan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Apeng Petrus, Kepala Dinas
Sosial, Martinus Ridi, Pastor Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau,
Pastor Martinus, CP, Lektor Seminari Menengah Pasionis St. Gabriel,
Pastor Dilan, CP, Ketua Badan Pengurus Gereja, suster, biarawan, dan
biarawati. (red/BK)