Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Fran Dawal. (Foto:yt/bk) |
Fran Dawal mengungkapkan bahwa musim kemarau dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap, demam berdarah dengue (DBD), serta diare.
“Yang perlu diutamakan adalah menjaga kebersihan, khususnya terkait dengan konsumsi air minum. Selama musim kemarau, wabah sering kali menyebar melalui air minum yang tidak bersih. Selain itu, kita juga perlu waspada terhadap risiko kebakaran di lingkungan sekolah,” jelas Dawal.
Dawal menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap murid untuk mencegah masalah kesehatan. “Saya mengimbau kepada para guru agar secara intensif memantau dan menjaga kesehatan anak-anak agar mereka tidak terkena penyakit selama musim kemarau ini,” tambahnya.
Untuk guru yang bertugas di daerah perdesaan, Dawal juga menekankan peran mereka sebagai contoh bagi masyarakat. Ia meminta para guru untuk menghimbau warga agar tidak membakar ladang sembarangan dan, jika perlu, melakukan pembakaran sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dawal juga mengindikasikan bahwa jika kondisi kabut asap semakin pekat dan berbahaya, Dinas Pendidikan mungkin akan mengeluarkan surat edaran. Surat tersebut bisa mencakup rekomendasi penggunaan masker saat berada di luar rumah atau pergi ke sekolah, serta pembatasan waktu bermain anak-anak di luar ruangan.
Dengan himbauan ini, diharapkan masyarakat dan pihak sekolah dapat bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan selama musim kemarau, serta meminimalkan dampak negatif dari kondisi cuaca yang ekstrem. (red/bk)