Amoy tinggal bersama seorang anak laki-lakinya berusia 22
tahun yang mengalami keterbelakangan mental. Mereka hidup dalam kondisi
serba kekurangan di sebuah rumah sederhana berdinding papan dan
berukuran kecil. Mirisnya, rumah tersebut bahkan belum memiliki tempat
Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang memadai.
Melihat kondisi tersebut,
Harisson tergerak untuk memberikan bantuan kepada Amoy. Bantuan yang
diberikan berupa beras, mie instan, telur, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Kedatangan
kami kesini untuk melihat langsung kondisi Ibu Amoy dan keluarganya.
Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian dan bantuan
dari pemerintah," ungkap Harisson.
Lebih lanjut, dirinya
mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan memberikan
bantuan bedah rumah untuk Amoy melalui Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman (Perkim) Kalbar. Bantuan ini merupakan bagian dari
upaya Pemprov Kalbar dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Kalbar.
"Kami
berharap dengan bantuan bedah rumah ini, Ibu Amoy dan keluarganya dapat
hidup dengan lebih nyaman dan layak," ujar Harisson.
Harisson
menjelaskan bahwa Pemprov Kalbar menargetkan pengentasan kemiskinan
ekstrem di Kalbar mencapai nol persen di tahun 2024 ini.
"Programnya
itu mengurangi beban pengeluaran, termasuk bansos dan peningkatan
pendapatan dengan meningkatkan lapangan kerja, memberikan modal usaha,
memberikan bimbingan untuk menumbuhkembangkan UMKM, dan membantu
pemasaran," paparnya.
Kunjungan Pj Gubernur Kalbar ke kediaman
Amoy merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat
kurang mampu. Diharapkan dengan bantuan yang diberikan, Amoy dan
keluarganya dapat hidup dengan lebih baik dan sejahtera.
Sementara itu, Amoy dan keluarganya mengaku sangat senang dan terharu
atas kunjungan dan bantuan yang diberikan oleh Pj Gubernur Kalbar.
"Terima
kasih banyak kepada Bapak Pj Gubernur atas bantuannya. Kami sangat
senang dan terharu atas perhatian yang diberikan kepada kami," kata
Amoy. (adpim)