PONTIANAK, Borneo Kalbar - Jelang pelaksanaan Pemilu 2024, Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Barat mengggelar Apel
Deklarasi Pemilu Damai dan Deklarasi Zero Knalpot Brong di Provinsi
Kalimantan Barat yang bertempat di Halaman Rumah Radakng Pontianak
(27/1/24).Apel
Deklarasi Pemilu Damai dan Deklarasi Zero Knalpot Brong di Provinsi
Kalimantan Barat yang bertempat di Halaman Rumah Radakng Pontianak
(27/1/24). Foto:ist
Kegiatan yang diinisiasi Polda Kalbar tersebut turut
dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar dr. Harisson, beserta seluruh
jajaran Forkopimda Kalbar, perwakilan KPU Kalbar, serta penggiat Motor
besar, motor klasik dan organisasi perkumpulan driver asal Kalimantan
Barat.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan diawali dengan Apel
Deklarasi Zero knalpot Brong, penandatanganan Deklarasi Zero Knalpot
Brong dan dilanjutkan dengan pemusnahan knalpot brong secara simbolis
oleh para Forkopimda Kalbar.
Usai pelaksanaan acara tersebut, Pj
Gubernur Harisson mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar sangat
mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang diinisiasi Polda Kalbar
tentang Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Knalpot Brong di Kalimantan Barat.
"Tentu
kami sebagai Pemerintah Provinsi Kalbar bersama Pak Kapolda, Pak
Pangdam, dan Pak Kajati, Danlantamal, serta Danlanud sepakat bahwa dalam
mendekati pelaksanaan pemilu ini kita bersama-sama mendeklarasikan
tanpa adanya knalpot brong," ungkap Pj Gubernur Kalbar.
"Kita
ketahui bersama bahwa dalam penyelenggaraan pemilu ini harus disadari
bersama akan pentingnya ketenangan dalam menjalankan tugas serta
wewenang. Maka dari itu, kita hari ini bersama - sama untuk
mendeklarasikan hal tersebut. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat
Kalbar untuk bersama menjaga pemilu 2024 ini dengan tenang, damai dan
jangan sampai ada diantara warga kita yang merasa terganggu dengan
adanya knalpot brong ini," kata Harisson.
Ditempat yang sama,
Kapolda Kalbar Brigjen Pol. Pipit Rismanto mengungkapkan bahwa deklarasi
Pemilu Damai dan deklarasi Zero Knalpot Brong dilaksanakan dalam upaya
Polri menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang tahapan
kampanye terbuka dan menjelang tahapan pemungutan suara Pemilu 2024.
"Menjelang
pemilu tentu kita sebagai aparat penegak hukum di masyarakat akan
berupaya dengan semaksimal mungkin akan menjaga ketentraman, dan kita
tahu bahwa efek dari adanya knalpot brong ini akan menimbulkan konflik
serta keresahan di masyarakat. Dan tidak hanya itu, dampak knalpot brong
itu tidak hanya menimbulkan suara kebisingan melainkan polusi udara
yang buruk untuk kesehatan serta dampak negatif lainnya," terangnya
Sebagai
aparat penegak hukum, Kapolda Kalbar menyebutkan tidak segan-segan
untuk mengambil langkah hukum bagi siapa saja yang tidak mengindahkan
himbauan ini.
"Jelas kita tidak hanya diam begitu saja apabila
masih terdapat pelanggaran atas himbauan yang telah kita sepakati
bersama. Di dalam berkendara dijalan raya ini bukan semata - mata hanya
teman-teman yang memiliki knalpot prong saja, akan tetapi banyak
masyarakat lain yang menggunakan jalan raya sehingga sikap saling
menghormati maka dari itu kita gelar aksi hari ini," tegas Pipit
Rismanto.
Hal senada juga diungkapkan Pangdam XII Tanjungpura
Mayjen TNI Iwan Setiawan, bahwa sinergi bersama Forkopimda dalam
menciptakan ketentraman dan kedamaian pada pemilu ini akan terus
terlaksana dengan baik.
"Kita bersama-sama harus membangun
sinergi yang baik antar Forkopimda Kalbar dalam hal ini tentunya
kesadaran kita bermasyarakat harus dijaga dengan baik dan kita harus
mampu menjaga Kalbar sebagai Provinsi yang tertoleransi dan menjadi
contoh bagi provinsi lain," paparnya
Iwan Setiawan juga mengajak
seluruh insan media, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk
bersama-sama dalam mensosialisasikan deklarasi pemilu damai di wilayah
Kalimantan Barat.
"Saya ingin seluruh komponen masyarakat untuk
terus aktif dalam menyampaikan serta menggelorakan aksi pemilu damai di
wilayah Kalbar. Sehingga tujuan kita dalam menciptakan Kalbar yang aman
dan tentram bisa terwujud," ajak Pangdam.(adpim)