BENGKAYANG, Borneokalbar.com –
Bertolak dari Bandara Supadio menggunakan helikopter milik Polda Kalbar,
kedatangan dr. Harisson, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, bersama Prof. Dr. H.
Muhammad Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI),
di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang disambut oleh Drs. H. Syamsul
Rizal, Wakil Bupati Bengkayang, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bengkayang
dengan prosesi adat Dayak Bidayuh Jagoi, Rabu (13/12/2023). Kunjungan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Baban,kabupaten Bengkayang. Foto:ist
Kunjungan kerja Mendagri ini dalam rangka melihat secara langsung kesiapan PLBN Jagoi Babang yang diharapkan dapat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan kunjungan ini dilakukan menjelang peresmian PLBN Jagoi Babang oleh Presiden RI. Namun, berbagai permasalahan juga kerap terjadi di wilayah perbatasan yang rentan, seperti lalu lintas orang maupun barang, baik melalui darat maupun laut.
“Bapak Presiden sangat perhatian terhadap masalah perbatasan dan itu bukan hanya klise omong-omong saja, tetapi betul-betul real dilaksanakan. Beliau sangat menyadari Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di seluruh dunia ini. Nah, kalau jalur darat, yang paling rentan ada di Kalimantan, Papua-Papua Nugini, dan Timor Timur,” terang pria kelahiran Palembang
Jika lalu lintas orang dan barang tidak diawasi dengan ketat, maka ini akan mengancam kedaulatan negara serta dapat memicu hal-hal yang merugikan negara, seperti penyelundupan narkoba, senjata api, human trafficking , dan lain sebagainya.
Masalah lain yang kerap terjadi yakni keadilan atau pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan yang bisa menimbulkan kurangnya rasa nasionalisme masyarakat. Untuk mengatasi masalah kompleks di wilayah perbatasan, ujar Tito, dibutuhkan koordinasi lintas kementerian dengan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Untuk mengawasi lintas batas, tentunya dibutuhkan pos lintas batas. Idealnya, seluruh lintas batas memiliki pos lintas batas. Oleh karena itu Bapak Presiden menggenjot untuk membangun Pos Lintas Batas. Adapun 3 tugas utama yang diemban yakni mengamankan batas (border) wilayah, mempertegas batas-batas wilayah, dan mengawasi lintas batas," tambahnya.
Keberadaan PLBN juga dinilai sangat penting dan bukan hanya untuk menjaga lalu lintas orang dan barang, tetapi berpotensi untuk meningkatkan perekonomian daerah.
“Saya sangat berharap secara teknis operasional PLBN Jagoi Babang ini sudah dapat dilaksanakan. Tetapi, harap berpikir kedepan untuk mewujudkan harapan Bapak Presiden, yaitu PLBN ini bisa menjadi sentra ekonomi. Pemprov dan Pemkab bisa mendorong agar hal itu bisa terwujud,” harap mantan Kapolri tersebut.
Menutup sambutannya, Tito juga mengatakan BNPP sudah membuat konsep pembangunan wilayah perbatasan dengan total anggaran sebesar Rp 17 Milyar.
“Ini sebetulnya visi Bapak Presiden Tahun 2015 yaitu Membangun Indonesia dari Pinggiran. Dua pilihannya. Satu, pembangunan desa. Dua, pembangunan wilayah perbatasan. Desa, sudah. Konsep kedua yang harus kita eksekusi adalah membangun perbatasan,” tegasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Pj. Gubernur Kalbar berharap dengan akan dibukanya akses resmi PLBN Jagoi Babang dapat meningkatkan roda perekonomian di perbatasan Kalimantan Barat.
“Pembukaan PLBN akan memperlancar lalu lintas barang dan orang di daerah perbatasan. Kita harapkan dengan rencana pembukaan atau peresmian PLBN ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah perbatasan”, ucap Harisson.
Ditempat yang sama, Wabup Rizal menerangkan bahwa jarak tempuh Pontianak - Kuching melalui Jagoi Babang lebih singkat dibandingkan jarak kabupaten lainnya yang berbatasan dengan Malaysia, yakni kurang lebih 7,5 jam.
“Dalam mendukung PLBN Jagoi Babang, Pemkab Bengkayang telah menyiapkan lahan sesuai peruntukan seluas kurang lebih 12 Hektar yang sekarang ini sudah bersertifikat hak milik Pemda yang tersebar di Zona Penunjang 1 dan Inti PLBN Jagoi Babang, menyiapkan helipad, akses jalan alternatif keluar masuk kebun masyarakat di lokasi PLB, dan lahan intake untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sekarang ini pembangunannya sudah selesai,” jelasnya. (adpim)