Jungkat, Kalbar||Borneo Kalbar - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan
Barat dr. Harisson, dan Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi
Kalbar Ny. Windy Prihastari, mengikuti Penanaman Pohon Serentak Tahun
2023 di Desa se – Indonesia Sabtu (30/12/2023)Penanaman Pohon Serentak Tahun
2023 di Desa Wajok Hulu, Kecamatan
Jungkat. Foto:ist
Kegiatan Gerakan
Penanaman Pohon Serentak di Desa Seluruh Indonesia ini berpusat di Kebun
Bibit Rakyat Kelompok Jaya Mandiri, tepatnya Desa Wajok Hulu, Kecamatan
Jungkat, Kabupaten Mempawah dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang
Hendroyono.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus bergulir
dalam mengkampanyekan lingkungan hidup yang sehat dan nyaman bagi
kelangsungan hidup bagi bumi dan makhluk didalamnya.
Pemerintah
Provinsi Kalbar menyambut baik kegiatan ini. Sebagai Provinsi dengan
luasan hutan yang cukup besar, yang memiliki luasan hutan sekitar
8.389.600 hektar dan memiliki flora dan fauna yang beraneka ragam.
Pada
kesempatan itu, Pj Gubernur Kalbar, dr. Harisson, menyampaikan
apresiasi atas inisiasi dari Kemen LHK RI yang menggelar penanaman pohon
serentak ini.
“Kita patut berbangga, karena sekjen berkenan
hadir disini. Kalbar ini kan kalo kita musim kering ada bencana asap,
musim hujan ada bencana banjir, ini menyebabkan ketidakpastian bagi
masyarakat, ditambah lagi dampak el nino dan pemanasan global. Ini
memang mengancam kehidupan kita. Kita harus cepat sadar dan melakukan
langkah konkrit untuk memperbaiki lingkungan hidup kita. Salah satunya
dengan penanaman pohon serentak seperti ini,” ucap Harisson.
Dirinya berharap, seluruh pohon yang ditanam nantinya agar benar - benar dijaga. Bukan hanya sekedar kegiatan ceremonial.
“Jangan
hanya laporan 10.000 batang, ternyata yang hidup hanya 10 pohon. Jangan
hanya seremonial. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama.
Harusnya kita menanam 10 ribu pohon, malah harus harus 12.000 tumbuh.
Karena kita menginspirasi orang - orang juga untuk menanam. Kalo jengkol
dan petai memang kesukaan masyarakat. Antusias mereka menanam,” ucap
Harisson sembari tertawa.
Orang nomor satu di Kalbar ini juga
menyebutkan bahwa ancaman perubahan iklim semakin nyata. Sehingga perlu
langkah komprehensif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Mari kita jaga bumi kita. untuk kelangsungan hidup kedepannya,” timpal Harisson.
Di
tempat yang sama, Sekjen Kemen LHK Bambang Hendroyono menuturkan bahwa
penanaman serentak ini juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk
menggencarkan penanaman di musim penghujan.
“Penanaman serentak
ini sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas
lingkungan hidup, percepatan rehabilitasi hutan dan lahan sekaligus
membangkitkan semangat dan motivasi dalam menggerakkan elemen masyarakat
indonesia untuk menanam pohon dan memelihara lingkungan,” tuturnya.
Dirinya
juga menambahkan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi triple
cirimantory crisis, yaitu tiga krisis planet mengacu pada tiga masalah
utama, yang saling terkait, yang saat ini dihadapi oleh seluruh umat
manusia, yaitu perubahan iklim, hilangnya alam (keanekaragaman hayati),
serta polusi dan limbah.
“Ketiganya sangat terkait satu sama
lain. Kita harus mengedepankan kolaborasi. Dampak perubahan iklim telah
nyata dirasakan, antara lain, keterlambatan musim panas, gagal panen,
turunnya produktivitas pangan, naiknya ketinggian air laut, dan
hilangnya daratan. Hal ini mengakibatkan peningkatan kejadian bencana
hidrometeorologis hingga ancaman kehilangan keanekaragaman hayati,”
timpalnya.
Oleh karena itu kemenLHK berkomitmen untuk
menghilangkan emisi dari sektor kehutanan dan lainnya melalui indonesia
Folunetsink 2030.
Ia juga menyebutkan terdapat 5 lompatan menjaga
kelangsungan bumi dan manusia yaitu Pengentasan kemiskinan, Pengurangan
kesenjangan, Pemberdayaan perempuan, Sistem pangan yang sehat untuk
manusia dan ekosistem serta merubah sistem energi meningkatkan efisiensi
menuju energi bersih.
“Upaya - tersebut tersebut didukung oleh
AI, bioteknologi dalam mempertahankan ekosistem bumi dan kesejahteraan
masyarakat. Menjadi kewajiban kita melindungi dan merawatnya dari
kerusakan. Mari, perkuat kolaborasi melalui diskusi dan langkah yang
baik, demi bumi yang lebih baik,” pungkasnya.(adpim)